Friday, August 3, 2012

Climate Change History (Part 3)

Sejarah Awal Munculnya Istilah Climate Change dan Global Warming (Part 3)
Source: Encyclopedia of Global Warming and Climate Change 

1950s
The development of new technology led to an increased awareness of global warming and the Greenhouse effect. Researcher began to show that the level of carbon dioxide in the atmosphere was rising each year and people became concerned about pollution.
Perkembangan teknologi baru meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan efek rumah kaca. Peneliti mulai menunjukkan hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan karbon dioksida di atmosfer tiap tahunnya dan mengingatkan masyarakat agar lebih perduli terhadap polusi.

http://www.dailymail.co.uk

1958
Astronomers identified the Greenhouse Effect on Venus, where temperature are far above the boiling point of water.
Para Astronom mengidentifikasi bahwa terjadi efek rumah kaca pada Planet Venus, dimana temperaturnya datas titik didih air.

1961
Soviet meteorologist, Mikhail Budyko warned that the burning of fossil fuels and the attendant accumulation of Greenhouse gasses in the atmosphere, would warm the planet.
Ahli Metrologi asal Soviet, Mikhail Budyko memperingatkan bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil akan berakumulasi di atmosfer yang mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca yang akan meningkatkan suhu bumi.

1963
Fritz Moller calculated that doubling of carbon dioxide in the atmosphere might increase temperature 50 degrees Fahrenheit.
Fritz Moller menghitung bahwa kenaikan karbon dioksida di atmosfer sebanyak 2 kali lipat dapat meningkatkan suhu di bumi sebesar 50 derajad Fahrenheit.

1972
Budyko favored the first scenario and predicted that temperatures might rise enough to melt all the ice by 2050. 
Budyko adalah orang yang pertama kali memprediksikan bahwa apabila suhu di bumi terus naik, maka seluruh es di bumi akan mencair pada tahun 2050.

1975 to 1976
Studies showed that chlorofluorocarbons (CFCs) (1975) and also methane and ozone (1976) contribute to the Greenhouse effect. 
Penelitian menunjukkan bahwa gas chlorofluorocarbons (CFC)(1975) dan metana serta ozon (1976) memberikan kontribusi pada efek rumah kaca. 

James Hansen

1978
American scientist James Hansen predicted that the accumulation of aerosol particles in the atmosphere might reflect sunlight back into space and so reduce temperatures.
Ilmuwan Amerika James Hansen memperkirakan bahwa akumulasi partikel aerosol di atmosfer akan memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa dan mengurangi suhu.

1979
A strengthened environmental movement encouraged the development of renewable energy sources and the reduction of technologies that burn fossil fuels. The U.S. National Academy of Sciences estimated that a doubling of carbon dioxide might increase temperature 35 to 40 degrees Fahrenheit. The world climate Research Program was launched to coordinate International research on climate change.
Memulai gerakan ramah lingkungan yang diperkuat dengan mendorong perkembangan sumber energi yang dapat diperbaharui dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. US National Academy of Sciences memperkirakan bahwa peningkatan karbon dioksida dua kali lipat dapat meningkatkan suhu bumi 35 sampai 40 derajad Fahrenheit. Penelitian tentang iklim skala dunia mulai diluncurkan dengan agenda utama perubahan iklim.


danypsari
twitter: @danypsari

No comments:

Post a Comment