Sunday, July 29, 2012

Climate Change History (Part 2)


Sejarah Awal Munculnya Istilah Climate Change dan Global Warming (part 2)
Source: Encyclopedia of Global Warming and Climate Change

Milutin Milankovitch
1930
Serbian geophysicist Milutin Milankovitch proposed that changes in the eccentricity of Earth’s orbit cause climate change, including ice ages.
Ilmuan Geofisika asal Serbia, Milutin Milankovitch, menemukan bahwa perubahan orbit Bumi adalah akibat dari perubahan iklim, termasuk pada zaman es.


William Jackson Humphreys
1932
Meteorologist W.J.Humphreys elaborated the conditions for a return to an ice ages. He believed that an increase in debris in the atmosphere and the reflection on sunlight by ice and snow might return Earth to an ice age.
Ahli Meteorologi, W.J. Humphreys menguraikan kembali kondisi pada saat zaman es. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada waktu jaman es, peningkatan sampah di atmosfer dan refleksi dari sinar matahari pada es dan salju akan terpantulkan kembali ke bumi.




George Simpson
1937
Royal meteorological society president George Simpson posted that an increase in solar radiation might cause an ice age. By warming the poles more than high altitudes, the increase in solar radiaton would intensify the circulation of the atmosphere, carrying moisture to high latitudes where it would fall as snow. If enough snow accumulated a new ice age would ensure.
Pakar meteorologi asal Inggris, George Simpson mengatakan bahwa peningkatan radiasi merupakan penyebab utama dari terjadinya zaman es. Pemanasan kutub yang terletak di bagian tertinggi dari bumi dengan radiasi sinar matahari akan meningkatkan sirkulasi atmosfer yang membawa uap air menjadi salju. Dipastikan bahwa penumpukan salju tersebut mengakibatkan zaman es terjadi.


Guy Stewart Callendar
1938
Amateur scientist G.S.Callendar recorded an increase in temperatures in the Artic and posited the greenhouse effect as the cause.
Ilmuwan amatir, G.S. Callendar mencatat peningkatan suhu di samudra artik (kutub utara) merupakan akibat dari Efek Rumah Kaca.








1939
Simpson announced that the atmosphere seems to keep the climate nearly constant by regulating the amount of clouds. The more clouds, the lower the temperature, and the fewer clouds, the warmer the temperature.
George Simpson melanjutkan penelitiannya dan mengatakan bahwa fungsi utama dari atmosfer adalah menjaga iklim untuk selalu konstan dengan mengatur jumlah awan. Semakin banyak awan, maka semakin rendah suhu bumi, semakin sedikit awan, maka akan semakin hangat suhu bumi.

danypsari
twit: @danypsari #climatechange

No comments:

Post a Comment